SOLO, JOURNALPOLICE.COM - Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini keras melakukan operasi tangkap
tangan (OOT) dengan menyasar kepala daerah. Hal itu membuat Wali Kota Solo
FX. Hadi Rudyatmo ketir-ketir. Ia pun melakukan sejumlah langkah pencegahan. Seluruh tamu yang hendak menemui orang nomor satu di Kota Solo ini akan di-screening. Selain itu, Rudy, sapaan akrabnya, juga melarang tamu yang hendak menemuinya membawa tas.
FX. Hadi Rudyatmo ketir-ketir. Ia pun melakukan sejumlah langkah pencegahan. Seluruh tamu yang hendak menemui orang nomor satu di Kota Solo ini akan di-screening. Selain itu, Rudy, sapaan akrabnya, juga melarang tamu yang hendak menemuinya membawa tas.
Aturan baru ini diterapkan guna
mengantisipasi adanya oknum yang ingin mencelakainya. “Minimal saya
mempersiapkan diri saya sendiri, jangan sampai saya dikerjai orang yang tidak
suka sama saya,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di rumah
dinas Loji Gandrung.
Larangan membawa tas diberlakukan tak hanya
bagi tamu saat bertemu di ruang kerjanya di kompleks Balai Kota, namun juga di
Rumah Dinas Loji Gandrung serta rumah pribadinya di Pucangsawit. “Siapa pun
tamu yang datang ke saya dilarang membawa tas,” katanya.
Kasus dugaan suap yang menjerat Walikota
Batu, Eddy Rumpoko, dinilai menjadi pelajaran berharga bagi Rudy dan kepala
daerah lain. Tak hanya itu, Rudy juga mengimbau pejabat Pemkot dan keluarganya
lebih waspada terhadap setiap tamu.
Surat edaran larangan membawa tas bagi tamu
segera diterbitkan ke seluruh organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurutnya
larangan tersebut efektif mencegah risiko terkena suap. “Selama ini sudah bekerja dengan tidak pernah
menerima suap. Apalagi sekarang gaji dan honor masuk rekening semua,” katanya. Guna
memudahkan tamu menyimpan tas mereka, Rudy mengaku bakal menyiapkan loker
khusus di depan ruang kerjanya. “Keluarga di rumah juga sudah saya kasih tahu
semuanya (soal larangan tamu bawa tas). Nanti tasnya biar ditinggal di mobil
saja.”
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi
Yulistianto, meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk mematuhi aturan
dan tidak menerima suap. “Dalam beberapa kesempatan dari seperti apel pagi
selalu diingatkan jangan menerima suap,” katanya.