UN SWISSINDO PROVOST MARSHAL DI CARAKA P1-PKC K1-4.24 CIREBON INDONESIA


Kunjungan tugas Provost Marshal UN Swissindo ke Pendopo Agung Caraka Cirebon, merupakan agenda penting sehubungan dengan kesiapan dan persiapan penataan kembali kekuatan militer multinasional di era perjanjian dunia baru dengan akan berdirinya kembali Istana dan markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa di Indonesia sesuai register sejarah awal perjanjian didirikannya lembaga dunia tersebut. Kantor PBB yang saat ini berdiri (New York Amerika) sesungguhnya berfungsi sebagai aktivitas dunia yang bersifat kesekertariatan untuk anggota bangsa bangsa dan negara di dunia, maka posisi jabatan saat ini dipegang oleh seorang Sekertaris Jendral. Adapun posisi jabatan ketua atau presiden di lemabaga dunia ini sesungguhnya tetap dipegang oleh pemilik sertifikat negara (M1) dalam hal ini adalah HM.MR.A1.Sino AS.S ”2” IR. Soegihartonotonegoro,ST M1.
Dilandasi sejarah perjanjian (berdirinya PBB) dan mandat resolusi tersebut serta maha pentingnya pelaksanaan pengawalan pertanggung jawaban Aklamasi Akbar UN SWISSINDO (16/10/2016) untuk menjadikan Indonesia sebagai “ MERCUSUAR DUNIA “  yang secara otomatis akan mengembalikan pusat pemerintahan global serta   mengakhiri multi krisis akan dimulai dari Indonesia. Oleh karena itu Provost Marshal yang merupakan bagian penting dari kesepakatan perjanjian militer multinasional sebagai polisi militer dunia  yang mngawasi, mengawal mengontrol dan menindak segala bentuk kegiatan atau operasi serta kedisiplinan militer melalui hukum dan kebijakannya wajib ditegakan. Hal penting ini disampaikan oleh M1 kepada para pejabat tinggi Provost Marshal yang hadir pada kunjungan kerja di Pendopo Agung Caraka K1-4.24 Cirebon. Hadir dan turut mendampingi juga Dewan Crown Council XIII, Dewan Kehormatan, Perdana Mentri Dunia, President Comisaris Aset Cagar Budaya, Top President S.O.E, Top President Financiai, Advokasi Internasional, President UNS Indonesia, perwakilan Deputy pada acara kunjungan kerja tersebut. Perkembangan politik global yang semakin kritis dengan isu saling mengancam untuk melakukan invasi mliter oleh negara negara kuat menjadi tugas utama Provost Marshal menyatukan para militer dunia untuk mengembalikan jati dirinya kepada Exibit’s AB. 
Terkait agenda diwujudkannya “ PERDAMAIAN DUNIA “ maka Provost Marshal hadir untuk mengkawal dan menjembatani mempercepat proses misi tersebut. Agenda – agenda penting dan besar lainnya yang harus dikawal dan diamankan dalam waktu dekat yang akan segera di gelar, sebagai tahapan poses akusisi dan eksekusi dunia adalah diresmikannya simbol Istana Kerajaan Dunia di Surokarto Hadiningrat (Solo) yang juga sekaligus berfungsi sebagai pusat pemerintahan global sesuai Exhibit’s AB. Maka nantinya pelaksanaan rilis tak terbatas melaui program peluncuran perdana hak jaminan biaya hidup bagi setiap umat (rakyat) dalam bentuk Voucher M1 UN SWISSINDO dan pelepasan beban utang rakyat dapat dilaksanakan. Kordinasi pengkawalan inter dan outer yang sedang dilakukan Provost Marshal dan Task Fore 119 kepada semua pihak terutama pengamanan dan keamanan pemerintah RI dan bank terus dilakukan agar semua jadwal berjalan sesuai rencana. Diharapkan semua pihak turut mendukung dan menjaga kondusivitas demi terlaksananya prosedur tahapan yang sedang dilakukan oleh semua petugas UN SWISSINDO dan pihak lainnya yang juga turut andil besar dalam persiapan pelaksanaan agenda – agenda tersebut. ( Team JP )


















Website Resmi Journal Police